RSS Feed

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Posted by Yona-Fitriyani Label:


Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Tumbuhan paku sering disebut tumbuhan Kormofita Berspora karena berkaitan dengan adanya struktur tumbuhan sejati , serta berefroduksi aseksual dengan spora.

Ciri Tubuh
Sebagian besar tumbuhan paku sudah menjadi tumbuhan yang sempurna karena sudah memiliki akar, batng dan daun yang sejati. Namu ada tumbuhn paku yang belum memiliki akar, batang dan daumn sejati yaitu tumbuhan paku yang hidup di dalam tanah (Rizoma). Tumbuhn paku ada yang berdaun kecil (Mikrokofil) dan yang berdaun besar (Makrokofil)
Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangium terletak padadaun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporofil disebut daun steril (tropofil).
Pada sporofil yang berbentuk helaian sporangia berkelompok membentuk sorus (jamak: sporangia). Strobilus adalah gabungan beberapa  sporofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung batang. Sorus dilindungi oleh slaput yang disebut indusium.
Sebagian besar tumbuhan pakumemiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa organik berupa senyawa organik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Spora yang dihasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus dan protanlium.
Stuktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan Paku Generasi Gametofit
Tumbuhan paku yang berbentuk hati disebut protalus (jamak: protalia). Protalus berupa lembaran memiliki rizoid pada bagian bawahnya serta memiliki klorofil.
Gametifit memiliki alat reproduksi berupa Anteridium (jantan) dan Arkegonium (betina).  N Kedua organ reproduksi tersebut dapat ditemukan pada satu individu sehingga disebut gametofit biseksual. Gametofit yang hanya memiliki antiredium atau arkegonium saja disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihsilkan oleh paku homospora (yang menghasilkan satu jenis spora). Dan gametofit unispora dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora).
REPRODUKSI
Tumbuhan paku berkembang biak secara seksual dan aseksual. Reproduksi tumbuhan paku terjadi seperti pada tumbuhn lumut dengan menunjuk adanya fase metagenesis (pergiliran gametofit dan sporofit). Generasi gametofit dihasilkan melalui pembelahan sel induk spora yang terjadi pada sporangium. Spora haploid yang dihasilkan diterbangkan oleh angin jika sampai pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya tumbuh menjadi gametofit haploid. Gametofit ini memiliki dua jenis organ refroduksi yaitu Arkegonium dan Anteridum. Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid lalu membuahi ovum  pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang diploid (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku sering disebut tumbuhan Kormofita Berspora karena berkaitan dengan adanya struktur tumbuhan sejati , serta berefroduksi aseksual dengan spora.
Ciri Tubuh
Sebagian besar tumbuhan paku sudah menjadi tumbuhan yang sempurna karena sudah memiliki akar, batng dan daun yang sejati. Namu ada tumbuhn paku yang belum memiliki akar, batang dan daumn sejati yaitu tumbuhan paku yang hidup di dalam tanah (Rizoma). Tumbuhn paku ada yang berdaun kecil (Mikrokofil) dan yang berdaun besar (Makrokofil)
Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangium terletak padadaun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporofil disebut daun steril (tropofil).Pada sporofil yang berbentuk helaian sporangia berkelompok membentuk sorus (jamak: sporangia). Strobilus adalah gabungan beberapa  sporofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung batang. Sorus dilindungi oleh slaput yang disebut indusium.
Sebagian besar tumbuhan pakumemiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa organik berupa senyawa organik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Spora yang dihasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus dan protanlium.
Stuktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan Paku Generasi Gametofit
Tumbuhan paku yang berbentuk hati disebut protalus (jamak: protalia). Protalus berupa lembaran memiliki rizoid pada bagian bawahnya serta memiliki klorofil.
Gametifit memiliki alat reproduksi berupa Anteridium (jantan) dan Arkegonium (betina).  N Kedua organ reproduksi tersebut dapat ditemukan pada satu individu sehingga disebut gametofit biseksual. Gametofit yang hanya memiliki antiredium atau arkegonium saja disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihsilkan oleh paku homospora (yang menghasilkan satu jenis spora). Dan gametofit unispora dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora).
REPRODUKSI
Tumbuhan paku berkembang biak secara seksual dan aseksual. Reproduksi tumbuhan paku terjadi seperti pada tumbuhn lumut dengan menunjuk adanya fase metagenesis (pergiliran gametofit dan sporofit). Generasi gametofit dihasilkan melalui pembelahan sel induk spora yang terjadi pada sporangium. Spora haploid yang dihasilkan diterbangkan oleh angin jika sampai pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya tumbuh menjadi gametofit haploid. Gametofit ini memiliki dua jenis organ refroduksi yaitu Arkegonium dan Anteridum. Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid lalu membuahi ovum  pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang diploid (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n).  
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Tumbuhan paku sering disebut tumbuhan Kormofita Berspora karena berkaitan dengan adanya struktur tumbuhan sejati , serta berefroduksi aseksual dengan spora.
Ciri Tubuh
Sebagian besar tumbuhan paku sudah menjadi tumbuhan yang sempurna karena sudah memiliki akar, batng dan daun yang sejati. Namu ada tumbuhn paku yang belum memiliki akar, batang dan daumn sejati yaitu tumbuhan paku yang hidup di dalam tanah (Rizoma). Tumbuhn paku ada yang berdaun kecil (Mikrokofil) dan yang berdaun besar (Makrokofil)
Pada tumbuhan paku yang berdaun, sporangium terletak padadaun yang fertil (sporofil). Daun yang tidak mengandung sporofil disebut daun steril (tropofil).Pada sporofil yang berbentuk helaian sporangia berkelompok membentuk sorus (jamak: sporangia). Strobilus adalah gabungan beberapa  sporofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung batang. Sorus dilindungi oleh slaput yang disebut indusium.
Sebagian besar tumbuhan pakumemiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem. Floem adalah pembuluh pengangkut nutrien organik hasil fotosintesis. Xilem adalah pembuluh pengangkut senyawa organik berupa senyawa organik berupa air dan mineral dari akar ke seluruh bagian tumbuhan.
Spora yang dihasilkan sporofit akan tumbuh membentuk struktur gametofit berbentuk hati yang disebut protalus dan protanlium.
Stuktur dan Fungsi Tubuh Tumbuhan Paku Generasi Gametofit
Tumbuhan paku yang berbentuk hati disebut protalus (jamak: protalia). Protalus berupa lembaran memiliki rizoid pada bagian bawahnya serta memiliki klorofil.

Gametifit memiliki alat reproduksi berupa Anteridium (jantan) dan Arkegonium (betina).  N Kedua organ reproduksi tersebut dapat ditemukan pada satu individu sehingga disebut gametofit biseksual. Gametofit yang hanya memiliki antiredium atau arkegonium saja disebut gametofit uniseksual. Gametofit biseksual dihsilkan oleh paku homospora (yang menghasilkan satu jenis spora). Dan gametofit unispora dihasilkan oleh paku heterospora (paku yang menghasilkan dua jenis spora).
REPRODUKSI
Tumbuhan paku berkembang biak secara seksual dan aseksual. Reproduksi tumbuhan paku terjadi seperti pada tumbuhn lumut dengan menunjuk adanya fase metagenesis (pergiliran gametofit dan sporofit). Generasi gametofit dihasilkan melalui pembelahan sel induk spora yang terjadi pada sporangium. Spora haploid yang dihasilkan diterbangkan oleh angin jika sampai pada tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi protalus dan selanjutnya tumbuh menjadi gametofit haploid. Gametofit ini memiliki dua jenis organ refroduksi yaitu Arkegonium dan Anteridum. Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid lalu membuahi ovum  pembuahan tersebut menghasilkan zigot yang diploid (2n). Embrio tumbuh menjadi sporofit yang diploid (2n). 


 Klasifikasi
tumbuhan paku diklasifikasikan berdasarkan ciri tumbuhnya:

  • Paku Purba (Psilophyta) memilikida un berbentuk sisik dan batangnya berbentuk dikotom.
  • Paku kawat (Lycophyta) Tumbuhan pakuini tumbuh di daerah tropis, daunya berukuran kecil dan tersusun rapat. Sporangium terdapat pada sporofil yang tersusun membentuk strobilus pada ujung batang.
  • Paku Ekor kuda (Sphenophyta) Bentuk batangnya berbentuk seperti ekor kuda.
  • paku sejati (Pterophyta) Memiliki daun besar dan memiliki tulang daun yang bercabang.

 

0 komentar:

Posting Komentar